Opini Kalimat “ Jangan Menyerah”



Pernah gak sih kalian dengar kalimat “ jangan menyerah” pasti sering kan?
Kalimat sederhana yang sering di dengung-dengungkan oleh motivator, dosen, atau bahkan guru kita, tapi apakah kita sudah paham akan makna dari kalimat “ jangan menyerah” ,ada dua kata dalam kalimat tersebut yaitu ( jangan) dan (menyerah).
Mari kita terjemahkan satu per satu kata tersebut.
Yang pertama, kata “ jangan”, di kutip dari kbbi, makna dari kata “jangan” adalah kata yang menyatakan melarang, berarti tidak boleh,hendaknya tidak usah.
Yang kedua, kata “menyerah”, dikutip dari kbbi,  makna dari kata menyerah adalah menurut saja ,tidak melawan, mengaku kalah. tunduk (tidak akan melawan lagi).
Nah mari kita gabungkan dua makna dari kata tersebut, “ jangan menyerah” berarti melarang untuk tunduk, melarang untuk tidak melawan, melarang untuk mengaku kalah.
Setiap kalimat/tindakan pasti mempunyai nilai positif dan negatif. Tak dipungkiri juga dari sebuah kalimat “jangan menyerah” pun pasti ada nilai baik dan buruk nya.
Mari kita lihat dari sisi baik terlebih dahulu:
1.Jangan menyerah jika diterapkan pada suatu keinginan, harapan, atau cita-cita, akan memacu seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang lebih agar apa yang dia inginkan bisa terwujud.
2.Jangan menyerah jika diterapkan untuk suatu kondisi dimana kita sedang kesulitan, kesusahan, atau terhimpit oleh suatu masalah, maka yang akan terjadi pada diri seseorang, dia akan sekuat tenaga untuk bisa menemukan suatu solusi dari apa yang sedang dia hadapi.
Jadi kesimpulan dari sisi baik kalimat “jangan menyerah” adalah energi positif akan membawa seseorang menuju suatu keinginan/solusi dari apa yang dia harapkan. Namun untuk beberapa kondisi kalimat tersebut akan sangat membahayakan jika tidak dibarengi dengan fakta logika di lapangan. Terus apa dong sisi buruk dari kalimat “jangan menyerah”? Sebenarnya (opini) tidak ada sisi negatif dari kalimat tersebut, yang membahayakan adalah ketika kita sudah berkeyakinan bahwa kita bisa ( kita tidak menyerah) itu tidak dibarengi dengan data bahwa sebenarnya kita itu harus menyerah. Sebagai contoh:
Kenapa Jepang tanggal 6 dan 9 Agustus tahun 1945 dibom atom oleh Amerika Serikat, apakah AS begitu kejam nya membunuh ribuan orang, apakah AS tidak ada opsi lain, kenapa mengebomya di pusat kota, kenapa tidak di tempat kosong, kenapa di bomnya di dua kota, kenapa, kenapa bom kedua dijatuhkan di pusat kota juga, bukankah bom pertama sudah mengerikan, yang dibutuhkan pada bom kedua hanyalah gertakan bahawa AS mempunyai senjata pemusnah massal. Namun, kenapa masih di pusat kota?
Salah satu budaya jepang, adalah sifat gengsi atau sikap pantang menyerahnya yang tinggi.
Itu lah sedikit makna dari kalimat “ jangan menyerah” , untuk tahu kenapa AS membom atom Jepang, tunggu di artikel selanjutnya

0 Response to "Opini Kalimat “ Jangan Menyerah”"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel